I.
Fungsi Tata Graha
Departemen Tata
Graha (housekeeping) terdiri dari seksi-seksi. Pada setiap seksi mengemban
tugas dan fungsi masing-masing.Dalam melaksanakan tugasnya, seksi yang ada
harus saling menjalin kerja sama yang baik. Dengan adanya koordinasi dan
kerjasama yang sehat maka akan dapat tercipta suasana kerja yang dinamis dan
kondusif.
Secara umum
Departemen Tata Graha (housekeeping) memilikifungsi untuk menjaga
kebersihan, kerapihan dan kelengkapan kamarkamar tamu, restoran, bar dan
tempat-tempat umum dalam hotel termasuk tempat-tempat untuk karyawan kecuali
dapur (kitchen). Departemen (Tata Graha) housekeeping disamping memiliki
fungsidi atas juga memiliki fungsi untuk menjaga usia alat dan perlengkapan yang
dimiliki oleh hotel secara maksimal.
I.
Kebersihan Area
Umum (Public Area)
A.
Memilih dan
Menata Peralatan
1. Persiapan Diri
Sebelum melakukan pekerjaan di dalam
industri hospitality seorang houseman dituntut untuk selalu berpenampilan
baik, bersih dan rapi. Hal ini penting karena sangat mempengaruhi kesan yang
ditangkap oleh para tamu hotel. Penampilan dan pelayanan yang baik akan membuat
tamu senang dan kerasan tinggal di hotel kita, hal ini dapat dijadikan sebagai
alat promosi oleh hotel untuk menarik tamu-tamunya untuk datang kembali.
Mengingat peran staff housekeeping seperti tersebut diatas adalah sangat
penting, maka mereka dituntut untuk memiliki sifat sebagai berikut :
a.
Memiliki
kebiasaan rapi dan bersih dalam penampilan di tempat tugas dengan kriteria
sebagai berikut :
1)
Pakaian seragam
bersih dan rapi
2)
Rambut disisir
rapi. Bagi pria berambut pendek. Bagi
3)
wanita yang
berambut panjang menggunakan ikat rambut
4)
berwarna hitam.
5)
Kuku dipotong
rapi dan selalu bersih
6)
Telinga tidak
bertindik bagi pria dan wanita bertindik tidak
7)
lebih dari satu.
8)
Aroma parfum yang
dipilih lembut, tidak beraroma tajam
9)
Perhiasan yang
dikenakan tidak berlebih
10)
Sepatu berwarna
hitam dan bersih. Kaos kaki bersih dan
11)
tidak beraroma
tidak sedap
Gambar C1.4.1.
Staff Housekeeping
b.
Perawatan Diri
1)
Mandi teratur
setiap hari dua kali
2)
Mencuci dan
memelihara rambut secara teratur
3)
Memelihara
kesehatan tubuh tetap bugar
4)
Tidak berbau
badan
5)
Membersihkan gigi
dan tidak berbau mulut
6)
Memotong dan
membersihkan kuku secara teratur
c.
Percaya diri
d.
Dapat memecahkan
masalah
e.
Diplomasi
f.
Ketenangan
g.
Kemampuan dalam
mengingat nama dan wajah tamu
h.
Menerapkan tata
cara dan etika dengan tepat
i.
Kesegaran jasmani
j.
Disiplin dalam
pelaksanaan kerja
2.
Jenis-Jenis
Peralatan Pembersih
Perlunya memperhatikan efektifitas dan
efisiensi tenaga dan biaya dalam bekerja, semua itu tidak terlepas dari
peralatan yang dipergunakan. Peralatan manual maupun mesin harganya cukup
mahal, sehingga sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga dan peduli dalam
menggunakannya serta merawatnya.
Sebelum melakukan pembersihan area umum
seorang public area attendant atau yang sering disebut houseman terlebih
dahulu harus menguasai jenis-jenis peralatan pembersih. Ini dimaksudkan agar
didalam melakukan pekerjaannya nanti tidak akan mendapat kesulitan. Di bawah
ini ada beberapa jenis peralatan pembersih yang dipergunakan sebagai pendukung
utama pada housekeeping departement pada saat melakukan perawatan dan
pembersihan area hotel yang menjadi tanggung jawabnya, antara lain :
Gambar 4.1. Room
Attendant Trolley Cart
Gambar 4.2 Public
Area Attendant Trolley Cart
1.
Penggunaan
Peralatan Pembersih
Sebelum dibahas mengenai pedoman dalam
penggunaan peralatan, maka perlu diketahui terlebih dahulu
penggolongan/klasifikasi dari cleaning equipment tersebut yang dapat
dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, yaitu :
a.
Kelompok Broom
and Brush
Adalah alat
pembersih yang digunakan untuk membersihkan kotoran lepas ataupun melekat dari
berbagai permukaan, antara lain lantai, tembok, upholstery dan lain-lain.
Contoh :
Kelompok broom:
1)
floor broom
2)
hand broom
3)
ceiling broom
4)
coconut broom
Kelompok Brush
1)
Floor brush
2)
hand brush
3)
toilet bowl brush
4)
steel brush
5)
scrubbing brush
b.
Kelompok
Container
Peralatan yang
dipergunakan untuk membawa atau menampung alat-alat lain dan bahan pembersih
serta dapat juga dipergunakan untuk membawa air, mencuci dan lain-lain.
Contoh :
1)
room attendant
trolley cart
2)
linen trolley
3)
public area
trolley cart
4)
pail
5)
bucket
6)
garbage can
7)
dust pan
8)
water scope dan
lain-lain.
c.
Kelompok Linen
Peralatan
pembersih yang terbuat dari kain atau lena, yang digunakan untuk operasional
sehari-hari oleh petugas housekeeping.
Contoh :
1)
cleaning cloth
(dusting cloth, glass cloth, floor cloth)
2)
mop hair
3)
floor duster
4)
wall duster
d.
Kelompok
Mechanical (Machinal)
Peralatan pembersih yang digerakkan
dengan mekanik, dengan menggunakan sumber tenaga listrik.
Contoh :
1)
Vacuum cleaner
2)
Floor maintenance
machine (Scrubing, brushing, buffing & polishing)
3)
Samphooing
Machine
4)
Upholstery
Machine
5)
High Pressure
Machine
6)
Airflow
Machine/blower
e.
Kelompok
Protective and Supporting
Peralatan pembersih yang dipergunakan
sebagai pengaman dan penunjang kegiatan pembersihan, sehingga memungkinkan
suatu pekerjaan pembersihan terlaksana dengan baik dan aman.
Contoh :
Kelompok Protective :
1)
Hand gloves
2)
Safety goggles
3)
Masker
4)
Safety belt
5)
Booth
6)
Net
7)
Coat
Kelompok
Supporting :
1)
Step ladder
2)
Extention ladder
3)
Scaffolding
4)
Combination plug
5)
Extention cable
6)
Jenny lift
7)
Gondola
8)
Telescopic stic
f.
Kelompok
Other/lain-lain
Adalah peralatan pembersih yang tidak
termasuk dalam pengelompokkan peralatan sebelumnya.
Contoh :
1)
Window
squeezer/window wiper
2)
Floor squeezer
3)
Gun sprayer
4)
Puty knife
5)
Mop wringer
6)
Mop
7)
Sponge
8)
Scotch brite
9)
Stell wool
10)
Camois
11)
Wet coution, dan
lain-lain
Agar kita mendapatkan hasil yang maksimal dalam bekerja dan
memperoleh alat sesuasi dengan yang diinginkan, kita perlu
pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam mengadakan cleaning equipment:
a.
Peralatan harus
kuat dan tahan lama
b.
Peralatan harus
mudah dipergunakan
c.
Peralatan harus
aman
d.
Bentuk sederhana,
sehingga mudah dibersihkan
e.
Kontruksi
sederhana, sehingga mudah dalam perawatan
f.
dan perbaikan
g.
Suku cadang
tersedia di pasaran
h.
Suara tidak
bising
i.
Murah harganya
2.
Pedoman Perawatan
Peralatan
Perawatan adalah mencegah terjadinya
kerusakan dan memperpanjang umur dan fungsi alat agar dapat digunakan lebih lama
sehingga mengurangi cost atau biaya yang harus dikeluarkan oleh management
hotel. Dengan memperhatikan pemeliharaan dan perawatan yang teliti pada
perlengkapan mesin maupun peralatan manual akan memudahkan semua pekerjaan
serta dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan dan itu merupakan tanggung
jawab setiap petugas/orang yang menggunakannya dibawah pengawasan Housekeeping
Department. Pedoman perawan perlatan secara umum adalah sebagai berikut:
a.
Semua peraltan
harus dalam keadaan bersih dan kering
b.
Periksa setiap
akan menggunakan maupun setelah menggunakan peralatan
c.
Gunakan peralatan
sesuai dengan fungsinya
d.
Sebelum dan
sesudah digunakan semua peralatan harus bebas dari debu dan bersih.
e.
Kosongkan,
keringkan dan kembalikan kantong sampah pada alat yang akan disimpan
f.
Gulung kabel
dengan baik, pada saat selesai menggunakan alat, jangan sampai ada kabel yang terkelupas
(terbuka)
a.
Pada saat selesai
menggunakan mesin, bantalan (pad)
g.
mesin pengkilap
lantai harus dilepas dari mesin, cuci dan bilas sampai bersih, dan keringkan
lalu simpan pada gudang yang tersedia.
h.
Semua selang,
pipa maupun assesories pada vacuum cleaner harus dilepas dari mesin, dan
disimpan dalam keadaan bersih dan kering.
i.
Periksa isi
kantong debu pada dry vacuum cleaner, jika sudah penuh segera buang dan
bersihkan secara rutin.
j.
Jangan pernah meninggalkan
peralatan dan mesin bila tidak digunakan, semua alat dan mesin harus dalam keadaan
mati dan simpan ditempatnya.
k.
Jangan menyimpan
alat menyandar pada dinding, atau pintu.
l.
Laporkan pada
supervisor jika ada kerusakan, biarpun kerusakan itu kecil. Hal ini untuk
mencegah kerusakan yang lebih besar.
m.
Semua jenis
barang yang ada di gudang harus kembali dalam keadaan bersih dan kering, dan
jangan lupa menyimpan alat pada tempat semula.
3.
Perbaikan
a.
Setiap jenis alat
yang rusak memerlukan perbaikan, bagian housekeeping akan segera
menindaklanjuti setelah mendapat laporan kerusakan. Apabila alat untuk
sementara tidak dapat digunakan dan perlu mendapatkan pemeliharaan, maka harus dicari
penyebab kerusakannya.
b.
Sebagai contoh
mesin penghisap debu dipakai untuk mengisap air? Ini adalah satu contoh
kerusakan yang diakibatkan oleh kesalahan manusia /salah dalam penggunaan mesin
(human error).
c.
Identifikasilah
kemungkinan kerusakan disebabkan oleh apa? dan perbaiki dengan cara yang mudah
mengatasinya.
d.
Agar dikemudian
hari tidak terjadi seperti kasus ini, maka setiap pegawai harus mendapatkan
pelatihan terlebih dahulu sebelum melakukan pekerjaan.
e.
Jika kerusakan
disebabkan oleh pengguna mesin tidak dapat diatasi atau diperbaiki sendiri,
maka sebaiknya dilaporkan saja ke housekeeping, lalu housekeeping akan
menindaklanjutinya.
4.
Keamanan
a.
Harus selalu
diingat untuk selalu mengikuti petunjuk penggunaan alat yang dimiliki,
spesifikasi berbeda, maka petunjuk penggunaannya juga akan berbeda, dan
gunakanlah sesuai dengan desain yang dibuat oleh pabrik.
b.
Ketika bekerja di
area umum pastikan kabel di posisi yang aman bagi staf lain dan tamu agar tidak
terjadi kecelakaan
c.
Jangan pernah
menggunakan alat yang kulit kabelnya terkelupas.
d.
Jangan meletakkan
peralatan di area umum, jika anda istirahat, letakkan alat pada area yang
tersembunyi.
e.
Jangan mencabut
kabel dalam keadaan tangan basah
f.
Hati-hati jika
bekerja di dalam area yang basah
g.
Pada saat anda
bekerja di daerah umum, buatlah tanda peringatan (wet coution), agar tidak
mencelakakan orang lain maupun diri anda sendiri.
h.
Matikan mesin
jika terjadi kepulan asap atau percikan api pada alat tersebut.
i.
Penggunaan bahan
pembersih dan penempatanya harus benar dan tepat, untuk menghindari kecelakaan
atau kerusakan mesin.
Gambar 4.4
Pentingnya Pemeriksaan Alat
5.
Pakaian Pelindung
Mengingat
pekerjaan housekeeping adalah pekerjaan yang penuh resiko maka bagi staf disini
harus menggunakan pakaian pelindung untuk menghindari kecelakaan dan dampak
yang diakibatkan oleh bahan kimia yang dipakai untuk membersihkannya.Pakaian
pelindung yang digunakan pada umumnya adalah:
a.
Sepatu tertutup
b.
Helm.
c.
Jas.
d.
Masker.
e.
Kaca mata debu.
f.
Sarung tangan karet
g.
Sabuk pengaman
h.
Jaring pengaman
A.
Membersihkan Tempat Kering dan Basah
Sebelum melakukan pembersihan pada area kering dan basah
terlebih dahulu perlu diketahui, mengapa dan bagaimana area harus bersih?
Sesuatu yang bersih akan memberikan rasa yang nyaman terhadap
tamu, dan apabila area hotel tidak bersih akan menimbulkan kesan buruk terhadap
tamu mengenai hotel/perusahaan terkait, dan tidak hanya itu saja lebih jauh
lagi akan mempengaruhi kesehatan seseorang dalam jangka waktu tertentu, karena
mengabaikan sanitasi dan hygiene serta keselamatan kerja.
Untuk mengantisipasi kebersihan area kering dan basah serta
menjaga sanitasi dan hygiene kita perlu mengetahui sumber-sumber pengotor dan
sumber-sumber lain yang menyebabkan gangguan kesehatan. Di bawah ini adalah
salah satu contoh sumber-sumber pengotor pada area kerja yang menjadi tanggung
jawab housekeeping department
Gambar 4.5 Sumber-sumber Pengotor
1.
Melaksanakan Prosedur Pembersihan
Melaksanakan
prosedur pembersihan di area umum hotel perlu memperhatikan hal-hal penting dan
teknik pembersihan yang tepat untuk menghindari kesalahan pemakaian alat dan
bahan sehingga hasil yang diperoleh akan maksimal. Hal-hal penting tersebut adalah:
a.
Identifikasi dan tentukan daerah yang perlu dibersihkan dan
dikerjakan.
b.
Informasikan pada bagian yang bertanggung jawab bila pembersihan
diharapkan untuk segera dikerjakan.
c.
Kumpulkan dan periksa bahan-bahan pembersih, peralatan dan
perlengkapan.
d.
Siapkan alat dan bahan pembersih sesuai dengan keadaan obyek
yang akan dibersihkan
e.
Melakukan pembersihan mulai dari bagaian atas atau bagian
paling tinggi menuju bagian bawah atau terendah, juga bagian dari
yang paling jauh menuju menuju ke arah pintu.
f.
Lakukan pekerjaan dengan prinsip searah jarum jam atau berlawanan
jarum jam jika obyek pembersihan di ruangan.
g.
Prinsip pembersihan adalah mengangkat kotoran, bukan mengangkat
lapisan permukaan obyek yang dibersihkan atau meratakan kotoran.
h.
Bekerjalah dengan menggunakan prinsip kesehatan dan keselamatan
kerja.
i.
Mempergunakan bahan pembersih yang lunak sebelum menggunakan
bahan pembersih yang keras/kuat (sesuaikan dengan tingkat pengotorannya).
j.
Pasang Rambu-rambu/Wet Coution jika sedang
membersihkan daerah umum untuk menjamin agar tamu tidak terkena resiko bahaya
seperti terpeleset akibat lantai basah atau kejatuhan air karena overhead
cleaning (bagian di atas kepala).
k.
Siapkan semua rambu-rambu yang penting sehingga tidak
membahayakan tamu dan staf
l.
Selalu memeriksa area/lokasi yang dibersihkan apakah sudah benar-benar
bersih, sebelum meninggalkan are
m.
Mengembalikan peralatan dan bahan pembersih pada ruang/gudang
yang tersedia
No comments:
Post a Comment